Setelah melewati peristiwa tsunami pada tahun 2004 silam. Martunis hidup didampingi sang ayah, serius menekuni impiannya menjadi pesepakbola. Sarbini akan sangat bangga jika sang anak mampu menjadi pemain sepakbola profesional. “Saya akan sangat bangga jika ia menikmati kehidupan yang baik atau menjadi pemain sepakbola profesional”, sambungnya.